Abdullah

teks asli

Hikayat Abdullah

Adapun tersebutlah kisah seorang anak bernama Abdullah, yang berketurunan daripada keluarga yang mulia lagi terpelajar. Datuknya bernama Syekh Abdul Qadir, seorang Arab asal Yaman, yang arif dalam ilmu agama dan bahasa. Maka tersebutlah bahwa beliau bertempat tinggal di Nagore, di tanah Keling, dan mengambil seorang perempuan Keling sebagai istrinya.

Syahdan, adalah saudara lelaki Abdullah yang sulung merantau ke Malaka. Di sana ia mengambil istri, anak seorang syekh yang mulia. Istri syekh itu memimpin sebuah madrasah yang muridnya tiada terhitung banyaknya.

Adapun ayahanda Abdullah, ia juga bernama Abdul Qadir, seorang guru yang dihormati dalam bidang agama dan bahasa. Tidak hanya mengajarkan ilmu, ayahanda Abdullah juga menjadi pembantu bagi Tuan Marsden, yang masyhur dengan kitab-kitabnya tentang tatabahasa dan leksikologi. Ayahanda Abdullah juga menjalankan perniagaan, dan atas titah orang Belanda, ia membeli tiada kurang daripada enam puluh naskah Melayu yang berharga.


Tersebut pula bahawa paman-paman Abdullah juga meniti jalan ilmu, mengajar di Malaka. Darah India mengalir dalam tubuh Abdullah melalui ibunya, maka di Malaka beliau lebih dikenali sebagai orang Keling. Daripada pernikahan kedua ayahandanya, lahirlah lima orang putra, namun empat daripada mereka meninggal di usia kanak-kanak. Hanyalah Abdullah yang masih hidup.

Adapun ketika Abdullah masih kecil, ia berada dalam keadaan lemah dan sering jatuh sakit. Menurut kepercayaan takhayul ketika itu, untuk memanjangkan usia anak yang sering sakit, Abdullah "dijual" kepada sebuah keluarga yang banyak anak. Maka demikianlah, Abdullah dibesarkan dengan penuh kasih sayang, tiada kurang apa-apa. Hingga umurnya mencapai tujuh tahun, tiadalah ia dibenarkan bermain di luar, melainkan hanya bermain di rumah dengan papan dan tinta adanya.

Maka tersebutlah kisah hidup Abdullah yang penuh berkah dan ujian adanya.

Demikianlah hikayat ini.



teks modifikasi

Abdullah adalah keturunan keluarga yang terpelajar. Datuknya bernama Syekh Abdul Qadir, seorang Arab dari Yaman, yang menjadi guru agama dan bahasa. Ia bertempat tinggal di Nagore, Keling, dan kawin dengan seorang wanita Keling. Kakak Abdullah merantau ke Malaka. Di sana ia kawin dengan seorang anak syekh. Istri syekh itu mengepalai suatu sekolah yang banyak siswanya. Ayah Abdullah bernama Abdul Qadir juga. Ia menjadi guru agama dan bahasa. Di samping itu, ia juga menjadi pembantu Tuan Marsden yang terkenal dengan karya-karya gramatika dan leksikologinya. Ayah Abdullah juga seorang pedagang. Atas perintah orang Belanda, ia membeli tidak kurang dari enam puluh naskah Melayu. Paman-paman Abdullah juga bekerja di bidang pengajaran di Malaka. Dari ibunya, dalam tubuh Abdullah mengalir darah India sehingga di Malaka lebih dikenal sebagai orang Keling. Dari perkawinan yang kedua, Abdul Qadir beranak lima orang putra, empat orang yang pertama meninggal dunia pada usia awal kanak-kanak. Hanya Abdullah sendirilah yang masih hidup. Ia dalam keadaan lemah dan sering sakit. Agar dapat berusia panjang, sesuai dengan takhayul, Abdullah "dijual" kepada keluarga yang banyak anaknya. Abdullah menjadi sangat dimanjakan. Sampai usia 7 tahun ia hanya boleh bermain-main di rumah saja, dengan papan dan tinta.


1. Abstraksi:

Ide pokok: Pengantar kisah Abdullah, seorang anak yang berasal dari keluarga terhormat dan terpelajar.

Penjelasan: Kisah ini mengisahkan Abdullah yang lahir dari keturunan ulama terkemuka, yaitu Syekh Abdul Qadir dari Yaman.

2. Orientasi:

Ide pokok: Latar belakang keluarga Abdullah yang dihormati dalam bidang agama dan ilmu.

Penjelasan: Datuk Abdullah adalah seorang Arab dari Yaman yang ahli dalam ilmu agama. Ayahnya, Abdul Qadir, juga dihormati sebagai guru dan seorang pembantu peneliti bahasa serta pedagang yang aktif.

3. Komplikasi:

Ide pokok: Ujian hidup Abdullah saat kecil yang sering sakit dan dianggap lemah.

Penjelasan: Abdullah sering sakit saat kecil dan sebagai solusi berdasarkan kepercayaan, ia dijual simbolis kepada keluarga lain agar panjang umur.

4. Evaluasi:

Ide pokok: Perkembangan hidup Abdullah setelah dijual simbolis.

Penjelasan: Abdullah dirawat dengan penuh kasih sayang oleh keluarga barunya hingga ia sehat dan tumbuh besar, namun kehidupannya tetap terbatas, tidak diperbolehkan bermain di luar rumah.

5. Resolusi:

Ide pokok: Abdullah berhasil melewati masa kecilnya yang penuh cobaan.

Penjelasan: Abdullah tumbuh menjadi anak yang sehat dan bertahan hidup di tengah kondisi yang sulit, sementara empat saudara tirinya meninggal saat masih kecil.

6. Koda:

Ide pokok: Penutup hikayat dan ringkasan kehidupan Abdullah.

Penjelasan: Hikayat ini menutup dengan kesimpulan bahwa kehidupan Abdullah dipenuhi dengan berkah dan ujian sejak kecil.


Kata Arkais dan Maknanya:

1. Adapun - Kata pembuka dalam sastra lama yang digunakan untuk memperkenalkan suatu peristiwa atau tokoh. Artinya "tentang" atau "berkenaan dengan."

2. Syahdan - Kata yang digunakan untuk memulai atau melanjutkan cerita dalam hikayat. Artinya "konon" atau "kemudian."

3. Nagore - Nama tempat dalam hikayat lama, sering merujuk ke wilayah di India.

4. Tiadalah - Bentuk arkais dari "tidak ada" atau "tidak."

5. Beliau - Kata hormat untuk menyebutkan seseorang yang dihormati. Dalam konteks arkais, digunakan untuk menyebut tokoh dalam hikayat.

6. Titah - Perintah atau amanat dari seseorang yang berkuasa, seperti raja atau pejabat tinggi.

7. Takhayul - Kepercayaan yang tidak berdasarkan logika atau ilmu pengetahuan, biasanya terkait dengan mistik atau supranatural.

8. Papan - Dalam konteks ini merujuk kepada alat tulis yang digunakan pada zaman dahulu, seperti papan tulis.




Majas dalam Hikayat:

1. Hiperbola (melebih-lebihkan):

"Muridnya tiada terhitung banyaknya" - Menunjukkan jumlah murid yang sangat banyak sehingga seakan-akan tidak dapat dihitung.

2. Metafora (kiasan langsung tanpa kata pembanding):

"Darah India mengalir dalam tubuh Abdullah" - Menggambarkan bahwa Abdullah memiliki keturunan India, bukan secara harfiah darah India yang mengalir dalam tubuhnya.

Unsur Kemustahilan:

1. Upaya menjual anak kepada keluarga lain untuk memanjangkan usia.

2. Keturunan Abdullah yang dianggap mulia dan terpelajar sejak lahir.u

Unsur Istana Sentris:

1. Penghormatan terhadap ayah Abdullah sebagai guru yang dihormati dan bekerja dengan Tuan Marsden.

2. Penggambaran status keluarga Abdullah yang mulia dan terpelajar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesawat Rakit

IUP UGM